Strategi Scalping Trading untuk Pemula

Apakah Anda baru dalam trading atau memiliki pengalaman lebih, menyempurnakan strategi trading Anda adalah kunci. Salah satu pendekatan populer di kalangan trader yang mencari keuntungan cepat adalah scalping trading.Mari kita bahas apa itu scalping trading dan bagaimana pemula dapat menggunakan strategi jangka pendek ini secara efektif.

Leverage maksimum 1:500

Eksekusi ultra cepat <13milidetik

T+0 Penarikan cepat

Produk keuangan yang dapat diperdagangkan 100+

Memahami Scalping dalam Trading

Scalping trading adalah strategi jangka sangat pendek yang fokus pada menangkap keuntungan kecil secara sering. Berbeda dengan trader posisi yang mungkin menahan posisi selama beberapa hari atau minggu, scalper biasanya menjaga posisi trading mereka terbuka hanya beberapa menit, bahkan detik. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kembali spread dan memperoleh keuntungan kecil, mengulangi proses ini beberapa kali sepanjang sesi trading.

Meskipun trading scalping individu mungkin menghasilkan keuntungan kecil, volume tinggi trading yang dilakukan oleh scalper sepanjang hari dapat menghasilkan keuntungan substansial dari waktu ke waktu. Beberapa scalper mungkin menahan posisi hanya selama 15 detik, sementara yang lain mungkin memperpanjang ini hingga beberapa menit. Namun, penting bagi scalper untuk menghindari menahan posisi semalaman.

Strategi Scalping Terbaik untuk Pemula

Strategi scalping yang ideal tergantung pada pasar yang Anda tradingkan, indikator dan pola aksi harga yang Anda gunakan, serta toleransi risiko Anda. Mari kita eksplorasi beberapa strategi scalping yang efektif:

Metode Stochastic Oscillator

Metode Stochastic Oscillator menggunakan indikator momentum yang tersedia di platform seperti MT4 untuk trading forex. Indikator ini, yang berkisar antara 0 dan 100, sering digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought (di atas 70) dan oversold (di bawah 30). Namun, scalper menggunakannya dengan cara yang berbeda, fokus pada persilangan antara garis %K (cepat) dan %D (lambat). Posisi long diambil ketika garis %K melintasi di atas garis %D, dan posisi short dimulai ketika garis %K melintasi di bawah garis %D.

Moving Averages

Moving averages adalah alat lain untuk scalper, membantu mengukur momentum tren pasar. Scalper sering menggunakan dua atau tiga moving averages, seperti periode 5 untuk tren jangka pendek dan periode 10 atau 20 untuk tren jangka panjang. Sinyal bullish terjadi ketika moving average jangka pendek melintasi di atas moving average jangka panjang, mendorong scalper untuk memasuki pasar untuk keuntungan cepat. Sebaliknya, ketika moving average jangka panjang melintasi di bawah moving average jangka pendek, mungkin saatnya membuka posisi short.

Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index (RSI) adalah indikator populer lainnya, yang mengukur penawaran dan permintaan pasar pada skala 0-100. Banyak trader menemukan RSI lebih mudah diinterpretasikan daripada Stochastic Oscillator karena garisnya yang lebih halus. Pasar dianggap overbought ketika RSI melebihi 70 dan oversold ketika turun di bawah 30. Scalper mencari untuk keluar dari trading mereka ketika RSI mencapai ekstrem yang berlawanan.

Level Dukungan dan Perlawanan

Strategi scalping juga dapat menggabungkan level dukungan dan perlawanan yang telah ditetapkan, di mana pasar sering mengalami pembalikan saat mencapai titik harga tertentu. Scalper dapat menambahkan level-level ini ke grafik mereka dan menggunakan indikator tambahan atau pola candlestick untuk menentukan waktu trading mereka ketika pasar mendekati level-level ini.