24

2024/06

Tips dan wawasan untuk menghindari "Broken Window Effect" dalam trading

Mengabaikan kerugian kecil, yang pada akhirnya berujung pada kerugian besar atau bahkan terkena margin call, adalah fenomena yang dikenal sebagai “Broken Window Effect.”

Broken window effect mengacu pada situasi di mana dampak negatif (A) dalam suatu sistem memicu reaksi berantai, menyebabkan dampak negatif lainnya (B, C, D, dll.), akhirnya mengakibatkan keruntuhan seluruh sistem.

Di dunia trading, “Broken Window Effect” muncul ketika trader mengabaikan kerugian awal dan membiarkan diri mereka terus membuat kesalahan, yang pada akhirnya meningkatkan kerugian mereka. Akhirnya, trader dapat mengembangkan sikap sembrono, beroperasi secara sembarangan, dan menjadi semakin tidak bertanggung jawab terhadap akun mereka, sehingga terperosok lebih dalam ke dalam jurang kerugian.

Menariknya, seorang pemula tanpa pengalaman trading mungkin menemukan lebih mudah untuk menghasilkan uang daripada seorang trader yang telah menderita kerugian dalam jumlah besar, yang juga merupakan bagian dari “Broken Window Effect.” Efek ini mengungkapkan inersia psikologis di mana, setelah sebuah akun mengalami kerugian dalam jumlah besar, seseorang cenderung mengembangkan mentalitas “menyerah.”

Oleh karena itu, dalam trading sehari-hari, penting untuk selalu waspada dan menghindari “membuka jendela pendanaan” dengan mudah.

Untuk mencegah broken window effect, trader harus memperhatikan empat poin berikut:

1. Jangan Membuka "Jendela Pendanaan"

“Jendela pendanaan” mengacu pada prinsip menghindari kerugian besar dalam akun trading. Jika sebuah trading menghasilkan kerugian besar, penting untuk keluar dari posisi dengan tegas. Hindari memikirkan untuk mengembalikan kerugian tersebut segera, karena hal ini dapat menyebabkan kerugian yang lebih dalam.

Sebaiknya tetapkan titik stop-loss sebelumnya untuk kerugian potensial. Jika Anda mengalami penarikan besar setelah profit mengambang, titik stop-loss setidaknya harus berada di atas harga break-even.

Hal ini mencegah posisi yang menguntungkan berubah menjadi kerugian mengambang, sehingga menghindari terjebak. Banyak orang ragu untuk menutup di titik break-even, karena takut harga akan memantul setelahnya. Namun, menggunakan modal terbatas untuk mencari peluang di masa depan adalah tindakan yang tidak bijak.

2. Memperbaiki "Jendela Pendanaan" yang Pecah dengan Tepat Waktu

Jika “jendela pendanaan” telah pecah, strategi stop-loss terbaik adalah menghentikan trading dengan tegas. Jangan berpegang pada harapan untuk memperbaiki kerugian dengan mempertahankan posisi secara tidak terbatas. Di pasar saham tanpa leverage, banyak yang berpegang pada harapan palsu ini, hanya untuk akhirnya terjebak dalam kerugian besar.

Ketika kerugian terjadi, penting untuk segera memperbaikinya—memperbaiki kerusakan sebanding dengan kerugian. Sementara itu, keluar dari pasar untuk mengidentifikasi penyebab kesalahan atau kerugian, memperbaiki “jendela”, dan menyesuaikan kembali mindset sebelum kembali masuk ke pasar adalah pendekatan yang paling masuk akal.

3. Menahan Godaan Sinyal Trading Buruk

Dalam trading, patuh pada prinsip-prinsip yang benar dan arah serta tetap pada sistem trading Anda sangat penting. Jangan terpengaruh oleh sinyal buruk di pasar. Mengikuti tren atau mengejar harga tinggi dengan sembrono dapat dengan mudah mengakibatkan kerugian besar atau terjebak dalam trading.

Banyak investor tertarik pada produk populer, terutama di pasar saham. Ketika sebuah saham menunjukkan tren naik yang menjanjikan, investor mungkin ikut-ikutan tanpa berpikir panjang, hanya untuk menyesalinya ketika saham tersebut jatuh. Oleh karena itu, investor sebaiknya membuat keputusan investasi berdasarkan keadaan mereka dan kondisi pasar.

4. Menjaga Mentalitas Trading yang Baik

Menurut teori jendela pecah, satu kesalahan seorang trader dapat diperbesar, menyebabkan mentalitas trading menjadi tidak seimbang karena kegagalan atau kerugian besar secara bertahap. Pemula atau mereka yang belum mengalami kerugian besar cenderung lebih berhati-hati, mengurangi kemungkinan membuat kesalahan besar.

Namun, setelah seorang trader mengalami kerugian besar, gagal menyesuaikan mentalitas dan strategi trading mereka dapat mengakibatkan kerugian lebih besar di masa mendatang. Oleh karena itu, trader harus menjaga mentalitas yang baik dan secara rasional menangani kerugian dalam trading.

Kesimpulan

Kesimpulannya, dari empat poin di atas, yang ketiga sangatlah penting, karena pasar sering menggunakan “teori jendela pecah” untuk menyesatkan investor.

Secara ringkas, jika sebuah jendela pecah dan tidak diperbaiki, kemungkinan besar jendela lainnya juga akan pecah. Pendekatan yang benar adalah mengidentifikasi risiko secara dini dan menghilangkannya dari awal, daripada membiarkannya membesar.

Sebelumnya
Berikutnya